Makna Hari Raya Idul Adha

Idul Adha pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah juga dikenal dengan sebuatan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin yang sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang di sebut pakaian ihram, melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan. Tidak dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.


Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Sejarah Idul Adha

Idul Adha merupakan salah satu tanggal penting dalam kalender Islam yang ditandai dengan puncak ibadah Haji di Mekkah, Arab Saudi. Perayaan ini memperingati kepatuhan Nabi Ibrahim terhadap perintah Allah untuk mengorbankan anaknya disembelih


Dalam Al Quran surat As Saffat ayat 102, Allah SWT berfirman bahwa perintah itu disampaikan Allah kepada Nabi Ibrahim melalui mimpinya. Anaknya pun menyanggupi permohonan tersebut (untuk disembelih)


 ÙÙŽÙ„َمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ


Artinya: Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."


Kemudian, Allah SWT menggantikan anak Nabi Ibrahim dengan sembelihan yang dipercaya sebagai seekor domba. Hal ini sesuai dalam quran surat As Saffat ayat 107:


 ÙˆÙŽÙÙŽØ¯ÙŽÙŠÙ’نٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ


Artinya: Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.


Untuk memperingati ujian Allah SWT atas Nabi Ibrahim, umat Islam pun melakukan penyembelihan daging qurban dan memberikannya kepada keluarga, tetangga, dan orang miskin.


Share to :